Jumat, 24 Januari 2020

Delanggu Online Kuliner #02


... Delanggu online kuliner 
Tepatnya 3 tahun yang lalu, kuliner online mulai hadir di Delanggu, ditandai dengan masuknya aplikasi jasa berbasis online yakni Teknojek , aplikasi lokal yang merupakan besutan anak bangsa tersebut berkantor pusat di jakarta, satu dari sekian aplikator yang lolos dalam pertarungan pasar start up lokal kala itu, ditengah gempuran dan strategi bakar uang beberapa start up atau aplikator yang punya back up investor besar, maka sebagai start up yang baru muncul saat itu , terbilang Teknojek cukup menonjol dengan strategi intervensinya ke daerah daerah, hal tersebut bisa dilihat dari rekam jejaknya yang sempat berhasil memerahkan beberapa daerah di Indonesia, muncul dan memerah di Delanggu beberapa saat sebelum akhirnya tergeser oleh raksasa start up hijau.
Namun begitu setidaknya sejarah mencatat
Teknojek merupakan tongak awal dimulainya era online food di Delanggu.
Bahkan jejak jejak brandingnya pun masih bisa kita lihat di sekitar Delanggu sampai saat ini, sebuah kenangan manis yang menyisakan warna tersendiri. 


Bahkan satu satunya startup yang menggunakan strategi festival online kuliner saat itu adalah Teknojek, jauh sebelum Gojek & Grab menancapkan taringnya di Delanggu.


Namun keberhasilan tersebut tidak bisa bertahan lama, karena pada akhirnya keberadaan Teknojek harus tersingkir oleh raksasa besar Gojek dengan fitur Go Food nya yang mulai merambah Delanggu, Ditambah management Teknojek yang kaku dan kurang peka dengan pergerakan dibawah maka mau tak mau aplikator tersebut harus gulung tikar dan dipaksa takluk di Delanggu, meskipun dibeberapa daerah masih sempat bertahan namun semenjak pihak management tak mengindahkan suara suara ujung tombak dibawahnya, maka berakhir sudah masa masa kemerahan dan kini yang tertinggal hanyalah kenangan.


Kini pasar online kuliner Delanggu sudah mulai menghijau semenjak layanan
Go Food dan Grab Food bisa diakses dan dimanfaatkan masyarakat dengan beragam kemudahan fasilitas yang ditawarkan.


Namun apakah keberadaanya akan bisa terus survive atau bakalan tenggelam juga,
Kita lihat saja kiprah dan rekam jejaknya nanti, dan biarkan masyarakat menentukan pilihan sesuai kemanfaatan masing masing, kiranya belajar dari pengalaman, semestinya para aplikator online bisa mempelajari dan berbenah agar tak terjerumus ke lobang yang sama.


Begitupun masyarakat dan UMKM kita harus terus belajar buat mengimbangi arus percepatan dan kecepatan global yang kian hari kian cepat agar tak hilang ditelan jaman. 

Kamis, 23 Januari 2020

Delanggu Online Kuliner

Delanggu Online Kuliner


Delanggu ,
adalah sebuah kota kecamatan kecil, yang merupakan bagian dari Kabupaten Klaten, daerah yang secara historis menyimpan sejarah tak terlupakan, sekaligus merupakan ikon daerah penghasil Beras RojoLele yang pulen dan sangat terkenal di massanya.


Saat ini ketika kita berbicara tentang Delanggu ,tak hanya peninggalan warisan budaya baik bangunan maupun adat tradisi ,namun juga satu hal yang tak kalah menarik yakni " Kuliner ", baik kuliner tradisional maupun kuliner Delanggu masakini.


Memasuki era digital dengan perkembangan jaman dan percepatan laju teknologi yang bisa dibilang begitu cepat semenjak pintu pasar global dunia terbuka, terlebih semenjak masuknya akses kemudahan dalam informasi via jaringan internet, maka seolah dunia dalam genggaman, hanya sebatas lewat layar handphone segala hal bisa kita akses dengan mudah dan cepat.


Seiring dengan perkembangan tersebut ,mulai bermunculanlah aplikator aplikator start up berbasis online, yang berhasil memanfaatkan jaringan internet sebagai media dan basis bidang jasa yang diolahnya, melalui beragam racikan  penggabungan antara permintaan dan ketersediaan jasa maupun barang dimasyarakat ,kemudian mengakomodirnya hingga kebutuhan pasar yang begitu besar tersebut, bisa makin mudah diakses dan didapatkan hanya dengan sentuhan digital yang praktis dan effisien serta bermanfaat bagi semuanya.


Pola pola perdagangan konvensional 
versi  lama lambat laun mulai tergerus, dan mau tidak mau harus melaju bersaing bersama arus kecepatan dan percepatan tekhnologi global, bila tak mau hilang tertelan jaman.

.....Bersambung ....